Didukung program perjalanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
peribadatan, serta didampingi Muthowif yang santun dan berpengalaman,
kami Sentosa Wisata siap menghantarkan dan melayani Anda para Tamu Allah berkunjung ke Baitullah untuk meneladani Sunnah Rosul-Nya.

Tawaf adalah salah satu rukun haji yang tidak boleh ditinggalkan. Tawaf adalah ibadah yang sangat menguras tenaga. Mengingat jarak yang harus ditempuh untuk mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Apalagi ditambah dengan sa’i tujuh putaran pula.
Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian ketika telah siap mengerjakan tawaf, baik untuk Tawaf Qdum ataupun lainnya. Ada enam hal yang harus diperhatikan, yaitu;
1. Hendaknya memerhatikan dan memenuhi persyaratan-persyaratan keabsahan shalat, yakni suci dari hadas dan najis, pada pakaian, badan dan tempat, serta menutup aurat. Sebab, tawaf adalah sama dengan shalat, hanya saja Allah SWT membolehkan berbicara bagi orang yang sedang tawaf.
Hendaklah sebelum memulai tawaf mengenakan kain ihramnya dengan cara yang disunahkan. Bagi laki-laki yaitu bagian tengah dari kain tersebut diletakkan di bawah lengan kanan, dan kedua ujungnya di atas bahu kiri.
Dengan dimulainya tawaf, talbiyah dihentikan, dan sebagai gantinya, membaca doa-doa tawaf. Diperbolehkan berdoa menurut yang disukai. Namun, lebih diutamakan doa-doa yang berasal dari Alquran dan hadis Rasulullah SAW.
2. Selesai memperbaiki letak kain ihram, hendaknya berdiri dengan menjadikan Ka’bah di sebelah kiri, sementara Hajar Aswad sedikit di depannya. Kemudian memulai tawaf dengan melewati Hajar Aswad.
Pemerintah Arab Saudi sendiri sudah membuat garis coklat sebagai batas awal memulai tawaf dan batas berakhirnya tawaf. Jika memungkinkan, jarak dengan Ka’bah jangan terlalu jauh. Kecuali jamaah yang sedang tawaf sedang padat dan penuh sesak. Semakin jauh jarak tawaf dengan Ka’bah tentu jarak tempuh tawaf akan semakin jauh.
3. Disunahkan membaca doa ketika akan memulai tawaf. Diperbolehkan berdoa menurut keinginan masing-masing, namun diutamakan doa yang berasal dari Alquran dan Hadist Rasulullah SAW.
Para ulama juga telah menyusun doa-doa sebagai panduan jamaah haji. Diantara doa yang masyhur dan terkenal yang disusun oleh para ulama tersebut adalah; “Bismillah wallahu akbar. Allahumma imanan bika wa tashdiqan bi kitabika, wa wafaan bi ahdika wat tiba’an li sunnati nabiyyika Muhammadin, shallallahu alaihi wa sallam.”
Artinya, “Bismillah, Allahu Akbar. Ya Allah, kulakukan ini sebagai pernyataan keimananku kepada-Mu, pembenaranku atas kitab-Mu, pemenuhan janjiku kepada-Mu serta demi mengikuti sunnah nabi-Mu, Muhammad SAW.”
Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian ketika telah siap mengerjakan tawaf, baik untuk Tawaf Qdum ataupun lainnya. Ada enam hal yang harus diperhatikan, yaitu;
1. Hendaknya memerhatikan dan memenuhi persyaratan-persyaratan keabsahan shalat, yakni suci dari hadas dan najis, pada pakaian, badan dan tempat, serta menutup aurat. Sebab, tawaf adalah sama dengan shalat, hanya saja Allah SWT membolehkan berbicara bagi orang yang sedang tawaf.
Hendaklah sebelum memulai tawaf mengenakan kain ihramnya dengan cara yang disunahkan. Bagi laki-laki yaitu bagian tengah dari kain tersebut diletakkan di bawah lengan kanan, dan kedua ujungnya di atas bahu kiri.
Dengan dimulainya tawaf, talbiyah dihentikan, dan sebagai gantinya, membaca doa-doa tawaf. Diperbolehkan berdoa menurut yang disukai. Namun, lebih diutamakan doa-doa yang berasal dari Alquran dan hadis Rasulullah SAW.
2. Selesai memperbaiki letak kain ihram, hendaknya berdiri dengan menjadikan Ka’bah di sebelah kiri, sementara Hajar Aswad sedikit di depannya. Kemudian memulai tawaf dengan melewati Hajar Aswad.
Pemerintah Arab Saudi sendiri sudah membuat garis coklat sebagai batas awal memulai tawaf dan batas berakhirnya tawaf. Jika memungkinkan, jarak dengan Ka’bah jangan terlalu jauh. Kecuali jamaah yang sedang tawaf sedang padat dan penuh sesak. Semakin jauh jarak tawaf dengan Ka’bah tentu jarak tempuh tawaf akan semakin jauh.
3. Disunahkan membaca doa ketika akan memulai tawaf. Diperbolehkan berdoa menurut keinginan masing-masing, namun diutamakan doa yang berasal dari Alquran dan Hadist Rasulullah SAW.
Para ulama juga telah menyusun doa-doa sebagai panduan jamaah haji. Diantara doa yang masyhur dan terkenal yang disusun oleh para ulama tersebut adalah; “Bismillah wallahu akbar. Allahumma imanan bika wa tashdiqan bi kitabika, wa wafaan bi ahdika wat tiba’an li sunnati nabiyyika Muhammadin, shallallahu alaihi wa sallam.”
Artinya, “Bismillah, Allahu Akbar. Ya Allah, kulakukan ini sebagai pernyataan keimananku kepada-Mu, pembenaranku atas kitab-Mu, pemenuhan janjiku kepada-Mu serta demi mengikuti sunnah nabi-Mu, Muhammad SAW.”
Tata Cara dan Adab Melakukan Tawaf
No comments:
Post a Comment